Aku adalah seorang anak perempuan biasa yang berusaha
mengejar mimpi-mimpi yang selama ini aku cita-citakan. Aku sadar bahwa setiap
orang memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Kita memiliki
karakteristik yang berbeda yang membuat dunia ini berwarna. Aku sadar akan
kelemahanku, tapi aku juga sadar akan kelebihanku. Perjuangan hidupku kulalui
dengan berusaha mengurangi dan menutupi kelemahanku dengan kelebihan dan
kemampuanku.
Kadang terlintas di benakku bahwa banyak orang diluar sana
yang jauh lebih hebat dariku, dan aku tak ada artinya dibandingkan dengan
mereka. Tapi aku tetap berpegang teguh pada keyakinanku, Tuhan menciptakan kita
sama, kalau mereka bisa, kenapa aku tidak?
Aku yakin bahwa ketika kita memiliki tekad dan keinginan
yang kuat, seisi dunia akan mendukung kita untuk mencapai tujuan itu! Inilah
yang memotivasiku dalam menjalani hidup. Ketika aku berada dalam situasi
kritis, aku selalu kembali mengingat motivasi itu, dan itu membuatku bangkit.
Sedari kecil aku bercita-cita untuk menjadi orang yang
berguna dan bisa membahagiakan kedua orangtuaku. Salah satu perjuanganku untuk
meraih cita-cita itu dengan belajar. Keberuntungan serasa berpihak padaku.
Sedari kecil, aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan dengan mudah. Aku
lulus di sekolah favorit yang aku cita-citakan dari dulu dan membuat kedua
orangtuaku bangga. Aku juga tepilih untuk menjadi utusan Indonesia untuk
mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika sehingga aku harus tertinggal
setahun disbanding teman-temanku yang lain. Namun inilah awal dari kisah yang
membuatku tersadar akan arti hidup. Kita tidak bisa selalu mendapatkan apa yang
kita inginkan. Kadang kita akan berada di atas dan kita berada di bawah.
Kegagalan untuk mengikuti SNMPTN Undangan (hal yang aku impikan dari dulu untuk
mendapatkan bebas tes ke universitas) seakan menghempasku ke bumi,
menyadarkanku bahwa mungkin aku luput dan terlalu tergiur akan apa yang aku
dapatkan. Aku pun menyadari bahwa kita harus berusaha yang terbaik namun hasilnya
itu berada di tangan Tuhan. Apapun hasilnya, kita harus siap menang dan kalah.
Hidup terlalu berharga untuk kita sia-sia kan, berjuanglah semaksimal mungkin
dan berdoa serta berserah dirilah yang saat ini mengiri derap langkah
kehidupanku untuk meraih cita-citaku.
-Essai for Paramadina Fellowship-
No comments:
Post a Comment